Sejarah
masyarakat Flores menunjukkan bahwa pulau ini dihuni oleh berbagai
kelompok etnis. Masing masing etnis menempati wilayah tertentu lengkap dengan
pranata sosial budaya dan ideologi yang mengikat anggota masyarakatnya secara
utuh (Barlow, 1989; Taum, 1997b). Ditinjau dari sudut bahasa dan budaya, etnis
di Flores (Keraf, 1978; Fernandez, 1996) adalah sebagai berikut: ok not bad....
disini saya tidak menjelaskan sejarah terlalu banyak hanya mengingatkan aja,sapa tau lupa,..ahayyy
Gunung Iya,Kabupaten Ende.
Gunung Iya terletak sekitar 7 km
dari pusat Kota Ende, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, merupakan gunung
api paling selatan dari deretan gunung api di Flores dan juga dari deretan gunung api di kompleks
Iya sendiri: Meja, Roja dan Iya Puncak
tertinggi 655 m dpl, terletak di sebelah timur laut bibir Kawah 1 pada posisi geografis
08o03’30” Lintang Selatan dan 121o38’00” Bujur Timur. Di
bagian selatan barat daya kawah tersebut terdapat kawah termuda (Kawah2).
Menurut Stehn (1940), kawah ini terbentuk di sebelah barat daya puncaknya oleh
letusan besar, yang menyebabkan runtuhnya sebagian dinding kawah. Pemantauan
kegiatan dan tingkah laku Gunung Iya dilakukan dari Pos Pengamatan Gunung Iya
yang terletak di daerah Tewejangga, Kampung baru sebelah utara Gunung Iya pada ketinggian
30 m dpl.
Gambar: Gunung Iya tumbuh di semenanjung
selatan. Gunung Meja dan Gunung Roja menjadi bentuk alam sebagai benteng
penahan letusan Gunung Iya terhadap Kota Ende.
Sejarah letusan Gunung Api Iya
Sory ya.......saya coba nyari data-data letusan tentang gunung api ini dari beberapa sumber dan termasuk my Father ganteng,..hahhahaaaa katanya letusan yang paling akhir terjadi pada tahun 1969 dan bukan cuma itu gunung iya sudah 8 kali lho mengalami erupsi wow!!
Lebih lanjut lagi sejarahnya ni, dari beberapa makalah dan buku yang mengatakan bahwa kegiatan Gunung Iya dalam waktu
sejarah sejak tahun 1671 hingga sekarang, tenggang waktu antar letusan berkisar
antara 1 sampai 173 tahun. Beberapa letusan tercatat terjadi tahun 1671, 1844,
1867, 1868, 1871, 1882, dan 1953.
wah....terlalu lama hahhahaaa,..just kidding mas bro jangan sampe!!! rumah saya dekat masalahnya..hadeh...
kita lanjut lagi mas bro,..Letusan terakhir terjadi pada 27 Januari
1969 dari K2. Erupsi disertai dengan awan panas, lontaran bom vulkanik, lapili,
pasir dan abu. Sebagian besar jatuh di bagian selatan dan barat Gunung Iya. Di
Kota Ende, endapan abu vulkanik mencapai tebal 1 cm. Kepulan asap berbentuk
bunga kol mencapai ketinggian 4000 m
di atas puncak
Gunung Iya. Menurut Reksowirogo (1969), letusan ini disertai suara
gemuruh sejak pukul 4 pagi hingga pukul 11 siang dan semburan api. Pasca letusan,
lahar melanda beberapa kampung yang berada di sektor utara barat laut Gunung
Iya, diantaranya adalah Kampung Rate, Tewena, Tewejangga, Puunaka, Rukun Lima,
dan Kampung Arubara yang terletak di sebelah baratlaut Gunung Iya. Pada peristiwa
banjir lahar ini tercatat 2 orang meninggal, dan 10 orang terluka. Sejak 1970
hingga sekarang, letusan Gunung Iya tidak pernah terjadi lagi dan dalam keadaan
stadium solfatara. Kegiatan yang dapat diamati
sekarang berupa tembusan fumarola di dasar Kawah1, dan hembusan solfatara di
dasar dan dinding utara Kawah 2. Setelah
letusan 1969, struktur Kawah 1 dan
Kawah 2 mengalami perubahan. Dasar Kawah
1 naik sekitar 5 m karena adanya timbunan abu dan pasir , muncul 4 kelompok hembusan
fumarola baru di lereng selatan dan baratdaya, biasa disebut kelompok B, C, D,
dan E (Kusuma dinata, 1979), selain dari kelompok fumarola lama yang terdapat
di lereng timurlaut, yaitu kelompok A. Kelima kelompok tembusan fumarola ini
umumnya mengeluarkan asap putih dengan tekanan gas lemah. Di sepanjang dasar
Kawah 1, ditemukan rekahan selebar 25 cm, beberapa tempat rekahan ini membesar
hingga mencapai lebar lebih besar dari 30 cm, dengan temperatur berkisar antara
600C hingga 800C. Rekahan ini berbentuk
tapal kuda ( horse shoe shape), terbuka ke arah baratdaya. Kawah 2 mengalami penurunan sekitar 75 m, bibir
kawahnya meluas ke arah barat dan baratlaut (Kusumadinata, 1979). Bagian atas kawah
berbentuk elipsoidal berdiameter 650 m x 400 m, sedangkan diameter dasarnya
tidak banyak mengalami perubahan kecuali hanya terjadi penurunan
sedalam 75 m. Apabila terjadi kenaikan kegiatan disertai dengan peristiwa
letusan berskala menengah ke atas, maka sangat dimungkinkan celah ini melebar
dan berpotensi untuk terjadi longsoran ke arah baratdaya (Laut Sawu), dan dapat
memicu naiknya gelombang pasang (tsunami) di sekitarnya.
Kawasan Rawan Bencana G.iya
Gambar: Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung
Iya dan antisipasi Kawasan Rawan Bencana Tsunami akibat longsoran tubuhnya. lingkaran
merah, lontaran material pijar, lingkaran kuning:hujan abu lebat, biru dan biru
muda, KRB Tsunami (Sutawidjaja dan Sugalang, 2007).
Gambar: Simulasi pemodelan komputer untuk
material yang mungkin longsor bila terjadi letusan.
Kawasan Rawan Tsunami
Kawasan Rawan Bencana Tsunami adalah zona yang dibuat khusus untuk
mengantisipasi kejadian tsunami yang disebabkan oleh longsoran tubuh vulkanik
ke laut. Hasil simulasi pemodelan komputer terhadap material yang kemungkinan
longsor apabila Gunung Iya meletus
sebanyak 70 juta
m3 . Indikasi kemungkinan terjadi longsoran adalah terdapat retakan
sekeliling kawah aktif (K2), dan material yang berada di dalam retakan tersebut
kondisinya tidak stabil dan teralterasi kuat. Apabila terjadi longsoran material
sebanyak itu, maka energi kinetik dari longsoran tersebut akan medorong air laut
dan menyebabkan terjadi tsunami,...ini yang paling bahaya kalo terjadi runtuhan atau longsoran dasyat sisi kiri dan kanan yang nampak pada peta dengan warna biru dapat terjadi tsunami mas bro, lah ini butuh perhitungan yang tepat.
Mitigasi Bencananya
Mitigasi bencana gunung api
adalah salah satu usaha untuk memperkecil korban jiwa manusia dan atau harta
benda akibat suatu letusan gunung api dan tsunami.pembuatan Peta Kawasan Rawan
Bencana, meningkatkan dan mengembangkan metoda
pemantauan aktivitas gunung
api; pembuatan konstruksi sabo;
penelitian geologi, geofisika,
geokimia, sosialisasi, pelatihan penanggulangan bencana di daerah
sekitarnya, dan sistem peringatan dini. Sangat disarankan agar fisik bangunan rumah
yang berlokasi di Kawasan Rawan Bencana Gunung api, beratap tahan api, ringan,
dan bersudut kemiringan besar untuk menghindarkan dari tumpukan abu yang dapat
merobohkan fisik bangunan tersebut. Untuk menghindari bahaya tsunami telah dibuat
jalur pelarian dan tempat penyelamatan diri seperti pada peta, penting mas bro
apa didaerah yang memiliki gunung api
sudah mepunyai standar ini? Dan yang paling penting yaitu jalur evakuasi,mas
bro saya belum pernah lihat jalur evakuasi di kabupaten Ende, hahaaaaa uphsss!!
Kesimpulan ni...!!
Gunung Iya sudah melampaui masa
istirahat nya, sehingga perlu pemantauan intensif untuk mendapatkan informasi
kegiatannya yang akan datang, karena dikhawatirkan terjadi erupsi lebih besar
dari 1969.Serta harus adanya penyuluhan yang dirancang sesuai prosedur,dan jangan
lupa mas bro jalur evakuasinya, pengalaman merapi meletus di Yogyakarta ni mas bro lagi jadi tim relawan
pas gunungnya meletus, memang jalur evakuasinya sudah ada hanya kurang lebar
aja,..hahahahaaa
Gambar: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang ada di Ende.
Gambar : Gunung Iya dilihat dari pantai ceria ( dekat pelabuhan Ende )
merit casino no deposit bonus codes
BalasHapusDiscover a vast array of online casino bonus codes for online casino players. Play 인카지노 free games, test slots, หาเงินออนไลน์ and try for free what you want on the 메리트 카지노 고객센터 market.